19 Januari 2022. Pada semester genap tahun akademik 2021-2022 suasana Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) USK tampak meriah. Selain terlihat ramai dengan kehadiran mahasiswa, pada awal semester diadakan kuliah umum yang diisi oleh Bpk Achris Sarwani, kepala perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh.

Kegiatan ini diawali dengan sambutan Bpk Dekan FEB USK. Ia menjelaskan bahwa Kuliah Umum ini merupakan agenda penting dalam mewujudkan atmosfer akademik yg berkualitas baik di FEB USK. Pada akhirnya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pencapaian indikator kinerja utama pada setiap Prodi di lingkungan FEB USK.

Pada sesi ini Bpk Achris Sarwani menyampaikan data perekonomian Aceh terkini. Di samping ada peningkatan dari sisi pertumbuhan ekonomi Aceh, namun masih di bawah rata-rata nasional. Tingkat pengangguran dan kemiskinan masih tergolong tinggi, bahkan Aceh masih menjadi provinsi dengan persentase kemiskinan tertinggi di Sumatera. Hal yang juga patut disayangkan besarnya defisit perdagangan komoditas seperti bawang merah, telur, daging dan sebagainya, akibatnya kurang lebih Rp 44 Triliun uang mengalir ke luar Aceh. Ternyata ini, fenomena yang sudah terjadi sejak puluhan tahun.

Pihak Bank Indonesia berkomitmen untuk terus melakukan kajian dan memberikan rekomendasi agar permasalahan ekonomi di Aceh dapat menjadi lebih baik. Sisi yang penting untuk disorot adalah peran ekonomi dan keuangan syariah. Pemberlakuan Ekonomi dan Keuangan Syariah yang dijalankan di Provinsi Aceh dilihat dapat menjadi solusi permasalahan ekonomi Aceh. Qanun No.11 tahun 2018 tentang lembaga keuangan syariah, memiliki cita-cita agar lembaga keuangan dapat memberikan pembiayaan dengan porsi yang lebih besar kepada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pada tahun 2020 diharapkan porsi pembiayaan terhadap UMKM dari 20 persen menjadi 40 persen.

Di samping itu, adanya instrumen keuangan sosial Islam, yaitu zakat, wakaf, dan infaq (donasi) juga memainkan peran penting dalam inklusi keuangan dan inklusi sosial. Peran dana zizwaf sangat dibutuhkan dalam membantu kaum ekonomi lemah.

Seluruh upaya perbaikan ini mesti didukung oleh kebijakan pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat. Di samping itu, institusi pendidikan juga diharapkan perannya melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. (MHR)

Categories:

Tags:

PRODI
EKONOMI
ISLAM

PROGRAM STUDI DOKTOR PENDIDIKAN IPS